Jumat, 24 Juli 2015

Bunga Juang Gaza
Israel telah mengubah semua kehidupan dinegara Palestina menjadihancur berkeping – keping .Peperangan yang terjadi berlarut – larut dalam kalut ini seakan bertumpah darah dalam deret sekeliling jalan setapak. Bahkan kedua orang tua Almira Willne harus terenggut nyawanya oleh kekejaman ini.Antara berserah dan gelisah ia menerima takdir yang menimpanya. Almira hanyalah seorang gadis kecil yang baru berusia 5 tahun ia tak bisa melakukan apa – apa selain menangisi kedua orang tuanya. Sehari – hari ia hanya berkemelut dalam sebuah lindungan panti asuhan di dekat Gaza .
Disinilah ia mengenal Aisyah sebagai ibu asuh yang sangat mencintainya sama seperti kasih sayang kedua orang tuanya .“ Almira, kini saatnya kau bangkit dari semua kegelisahanmu.Ibu tak mau kau tetap terpacu dengan kesedihan itu”,ucap Aisyah“ Ibu tahu,itu semua masih terasa berat bagiku bu.Rasanya keadilalan itu tak pernah memihak kita,bu”, sahut Almira.“ Kenapa kau berfikir seperti itu Almira,bukankah tuhan selalu memihak kita.Ketika gundah maupun gembira”, ucap Aisyah.“Iya, bu aku paham Tuhan pada dasarnya tak pernah tidur melihat kita kesusahan, tapi kenapa bu , Israel seakan tak pernah habis menghujam negara kita”ucap Almira.“ Kau harus tahu Almira Israel adalah musuh terbesar bagi kaum islam termasuk Palestina .Mereka tak pernah mau menyerah sebelum ia dapat melenyapkan negara – negara islam”,ucap Aisyah.“ Suatu saat nanti ketika aku tumbuh dewasa.Aku akan berjuang untuk menyelamatkan Palestina dan menyerang Israel sebagaimana akibat perbuatannya,bu”, sahut Almira menangis mendekap ibu asuhnya.“ Oleh sebab itu kau harus menjadi wanita yang tangguh dan cerdas selain itu kau harus menjadi seorang yang berakhlak,agar kelak kau tak tersesat dalam jalan yang salah”, ucap Aisyah.“Iya, bu Almira janji “,ucap Almira tersenyum.
Beberapa tahun kemudian Almira tumbuh dewasa sebagai seorang remaja yang cantik dan aktif dalam kegiatan sosialnya di Palestina.Dan untuk sekian kalinya Palestina harus merasakan pedihnya menghadapi kekerasan pengeboman nuklir yang dilakukan oleh Israel. Seketika mendengar kabar tesebut mengenai Palestina.Almira bergegas menuju lokasi pengeboman tersebut dan membantu korban – korban bercucuran darah dengan kemampuan yang ia bisa.
Tiba – tiba Almira terpanah pada seorang gadis kecil yang menangisi kedua orang tuanya yang telah pergi. Almira segera menghampirinya tak tahan menatap tangisan kedua bola mata gadis kecil itu.“ Hai, lihat kakak, gadis manis. Jangan menangis kakak disampingmu”, ucap Almira.“Ayah dan ibuku,kak.Ia telah pergi meninggalkanku”, ucap Ranouch gadis kecil yang meneteskan air mata.“ Usap air matamu. Kakak tahu bagaimana perasaanmu aku juga bernasib sama sepertimu.Ketika aku masih berumur lima tahun orang tuaku harus terenggut nyawanya oleh ulah israel.Israel telah menghapuskan semua kenangan ku bersama kedua orang tuaku . Kau harus jadi seorang yang tangguh agar kau kelak dapat melawan israel. Percayalah Tuhan akan selalu membantumu ketika kau membutuhkannya”, ucap Almira mendekapnya.
Tiba tiba seorang laki – laki menghampiri Almira dan gadis kecil itu.“ Hai,apa yang kau lakukan disana.Gadis itu sedang terluka parah cepat bantu aku membawanya untuk mendapatkan pertolongan” ,sahut pemuda itu.“ Iya aku akan membantumu membawanya “, ucap Almira tergupuh – gupuh
Ketika ia selesai membawa gadis kecil itu untuk memperoleh pertolongan.Ia keluar membelikan makanan yang disukainya untuk melihat gadis itu tetap tersenyum walaupun ia mengalami kesedihan.Ketika Almira menuju kamar gadis kecil itu ia melihat seorang pemuda itu menghiburnya dan memberikankebahagiaan tersendiri bagi gadis kecil itu.“ Hai,kau sudah merasa baikkan ?”, tanya Almira.“Hai, kak (sambil tersenyum) Kak Fernando yang telah menghiburku dia membuatku tersenyum kembali , kak”, ucap Ranouch.“ Kau tahu aku datang kesini membawakan permen dan cokelat untukmu” sahut Almira.“ Terima kasih , kak aku senang sekali “ ,ucap Ranouch.“ Iya gadis manis”, ucap Almira.“ Terima kasih atas semua pertolonganmu kau telah menghibur Ranouch.Melihat Ranouch tersenyum kembali rasanya senang bagiku“, ucap Almira.“Kenapa kau harus berterima kasih padaku. Kau bercanda ya bukankah ini memang kewajiban kita menolong sesama”, ucap Fernando.“Iya tapi aku merasa terkesan atas kehadiranmu yang membuatnya bahagia”, ucap Almira.“ Aku juga terkesan padamu.Aku Fernando namamu siapa?”, tanyaFernando mengulurkan tangannya sambil tersenyum.“ Aku Almira,senang bertemu denganmu Fernando “, ucap Almira.“ Kau tinggal dimana? “, tanya Fernando.“ Aku tinggal di Panti asuahan dekat dari sini . Aku tak punya apa - apa melainkan keluarga kecildisana “ ,sahut Almira.“ Maaf jika aku terlalu lancang mengurusi masalah pribadimu. Apakah orang tuamu telah pergi meninggalkanmu”, ucap Fernando.“ Iya mereka meninggalkanku ketika aku masih berusia 5 tahun. Mereka menjadi korban atas kekejaman Israel”, ucap Almira mengenang peristiwa itu.“ Kau harus tegar menghadapinya Almira.Aku yakin kau mampu”, ucap Fernando memegang bahu Almira.
Setelah lebih dari 3 tahun Fernando mengenal Almira.Akhirnya Fernando ingin menyatakan perasaannya selama ini yang ia rasakan pada Almira. Tapi dalam kondisi Fernando yang berkewenagaraan Israel membuatnya ragu akan cintanya pada Almira.“Al, kau harus tahu tentag aku. Aku tak ingin terus – menerus menyakitimu dengan segala kesalahanku”, ucap Fernando.“Apa, aku ingin tahu tentang kejelasan yang ingin kau katakan padaku”,ucap Almira.“Al, maafkan aku sebelumnya. Aku tak bermaksud untuk berdusta kepadamu namun inilah kenyataannya aku adalah seorang warga negaraIsrael yang selama ini kau benci. Terserah kau mauberfikir apa tentang diriku”, ucap Fernando.“ Jujur aku kecewa denganmu. Kenapa kau tega menyembunyikan semua ini setelah sekian lamanya kau mengenalku”, ucap Almira kecewa.“ Asal kau tahu Almira,aku melakukan semua ini,tak sama seperti yang kau bayangkan. Aku ikhlas melakukan semua ini karena hati nuraniku sendiri. Aku tak pernah mempunyai maksud apapun untuk menghancurkan Palestina seperti Israel yang kau bayangkan.Ketika aku mengenalmu aku melihatmu sebagai sosok wanita yang baik kau ajarkan aku kehidupan yangsebenarnya aku cari selama ini.Kau dekatkan aku pada Allah S.W.T tentang kebesarannya. Terima kasih Almirauntuk semua yang kau berikan kepada ku.Aku akan pergi dari sisimu walaupun aku tahu kau adalah sosok wanita yang aku cintai dalam hidupku”, ucap Fernando.“ Dan asal kau tahu aku juga aku juga sama sepertimu memiliki rasa yang sama kepadamu tapi maafkan aku. Aku tak mungkin menghianati Palestina hanya untuk mencintaimu “,ucap Almira.“ Aku akan membantumu Almira. Aku ada di pihakmu,aku takkan rela melihat kaum muslim terus menerus dalam kesedihan.Bahkan,nyawaku pun kurelakan.Selamat tinggal Almira”,ucap Fernando
Setelah dua tahun lamanya.Akhirnya peperangan itu pun dimulai Almira dan rakyat Palestina  bertarung melawan Israel dengan samurai yang bahkan dapat mengahantarkan nyawa mereka sendiri. Goresan dan sayatan – sayatan Almira berikan pada kaum Israel untuk menumpaskan semua keadilan yang ingin dicapai Almira.
Srekk..... pundak Almira pun terluka dengan goresan samurai pemimpin Israil. Ketidakberdayaan Almira membuatnya tergolek lemah.“ Ayah ,aku mohon jangan sakiti Almira bunuh aku ayah. Aku ikhlas ayah,jika memang ini jalan yang terbaik”, ucap Fernando.“Jangan,kau tak bisa lakukan ini Fernando biarkan aku mati di tangan ayahmu.Jika memang ini akhir riwayatku untuk membela Palestina”, ucap Almira.“Sudahlah,Fernando menyingkirlah dari sini.Ini bukan urusanmu,kau telah berkhianat padaku Fernando setelah sekian lama aku membesarkanmu.Tapi apa yang kau beri sayatan teramat perih padaku”,ucap pemimpin peperangan Israil sekaligus ayah Fernando.“ Tidak ayah!.Aku tidak akan biarkan ayah membunuhnya asal ayah tahu.Almira gadis yang baik.Dia kehilangan segala kebahagiaanya akibat kekejaman ayah!. Cukup, yah! aku mohon cukup!”, ucap Fernando.“ Aku tak mau tahu omong kosongmu Fernando. Jika kau tetap membelanya. Aku yang akan membunuhmu dan gadis ini”, ucap Pemimpin Israel.
Samurai itu pun  akhirnya menusuk  perut Fernando kala melindungi Almira dari kekejaman ayahnya sendiri. “Al, jaga baik - baik dirimu.Jika kau memang ingin menumpaskan semua kedzoliman yang ada aku ikhlas kau membunuh semua bangsa Israil. Maafkan aku Almira aku tak bisa membantumu aku tak mungkin tega menghabisi nyawa ayahku sendiri. Seburuk – buruknya dia aku tetap menyayanginya dan menghormatinya sebagai ayahku. Asyhadu allah ila ha ilalloh wa asyhaduana muhamadarosulluloh”,kata – kata itu yang terakhir dapat terucap oleh mulut Fernando.“Fernando, kau tak boleh mati aku membutuhkanmu.Fernando aku ingin kau selalu melindungiku”, ucap  Almira menangis.“ Kini saatnya aku menancapkan samurai itu untuk menumpaskan nyawamu”, ucap pemimpin Israil itu.“Kau manusia keji!,tak punya hati nurani.Teganya kau membunuh Fernando darah dagingmu sendiri”, ucap Almira.
Allahu Akbar!!!Allahu Akbar!!!Samurai yang ada pada genggaman Almira pun terarah pada pemimpin Israel itu hingga nyawanya melayang dan terjatuh dari kuda yang ia tunggangi. Almira pun tertunduk tegun dengan tangisan air matanya.