Tuhan
Bila
sekali waktu aku membayang petang
lalu
kutemui jalan terang kupupuk rindu yang matang
Tuhan
bila
sekali waktu aku tertidur
dari
lelapnya hingar bingar kota
kubangun
mimpi dari sudut yang paling rindang
Tuhan
bila
sekali waktu aku tepat di bibir pantai
terhempas
arus dan gelombang
kupersilahkan
ia mendamaikan badan
Tuhan
bila
sekali waktu aku memandang hujan
terguyur
air masam yang basah
maka
kujadikan ia kudapan malam
atas
rasa yang telah mampu diterjemahkan
Tuhan
kini
aku lalu lalang mencari norma batas rentang
meraba
bayang-bayang senja
dan
kutemukan maya
Surabaya, 8 Mei 2015
06:15