Sabtu, 16 Mei 2015

Meneroka Ruang


Tuhan
Bila sekali waktu aku membayang petang
lalu kutemui jalan terang kupupuk rindu yang matang
Tuhan
bila sekali waktu aku tertidur
dari lelapnya hingar bingar kota
kubangun mimpi dari sudut yang paling rindang
Tuhan
bila sekali waktu aku tepat di bibir pantai
terhempas arus dan gelombang
kupersilahkan ia mendamaikan badan
Tuhan
bila sekali waktu aku memandang hujan
terguyur air masam yang basah
maka kujadikan ia kudapan malam
atas rasa yang telah mampu diterjemahkan
Tuhan
kini aku lalu lalang mencari norma batas rentang
meraba bayang-bayang senja
dan kutemukan maya
Surabaya, 8 Mei 2015
06:15